Monthly Archives: Mei 2013

Papandayan : Laskar Perantau Part 2

woi…….

apa san , kata fajar

sak kencing aku tungguin ya

oalaaahhhh

yap karna ga nahan pipis saya pun pipis di pojokan , dan parahnya anak anak ga ada yang nungguin , awal perjalanan papandayan saja sudah langsung menanjak dan disuguhkan oleh jalan berbatuan , dalam hati “wah nih kaki pasti ga bertahan lama” . semakin menanjak jalan kita menemukan beberapa bapak bapak yang  mau turun , ga ngerti itu bapak bapak darimana , sampai dikawasan kawah saya khawatir cuamn saya yang ga bawa syal dan masker, di tengah tengah perjalanan saya merasakan pusing munkin akibat racun belerang , ah pikiran kacau nafas kacau dikit dikit berhenti , beruntung lah ada fajar yang siap menendang pantat saya kalau berhenti , yak saya melihat kedepan dan anak anak yang lain sudah jauh di depan , saya buang pikiran negatif saya berjalan terus ada 1 jam akhirnya kita melewati daerah kawah belerang , dan sesampainya diatas saya minta break -_____- dikit dikit break . disana kita menenangkan pikiran dan , mengeluarkan senter , yang bermodalkan 3 senter dan 1 lampu dari hape . ah sungguh indah perjalanan nekat ini.

asap belerang dan sunset foto oleh bang deni

asap belerang dan sunset foto oleh bang deni

yap sudah mulai kejinggan

yap sudah mulai kejinggan

gatau siluet sapa

gatau siluet sapa

senter checked kita pun jalan , perjalanan gelap gelapan dan kita baru pertama kali ke papandayan , ga ada yang tau jalan nya , yap nanjak terus nanjak dan kita sampai di ujung perjalanan ini , depan jurang kiri jurang dan cuman ada jalan kebawah kita pun bingung mau masuk jalan mana , akhirnya fajar menyarankan masuk ke jalur air yang ada di kanan dan kita pun turun argghhh jalannya kaya jalur tikus got dan kita pun nyempil nyempil di jalur itu , karna pencahayaan yang seadanya kita pun jalan sangat perlahan ahahhahaha , apalagi saya , sangat pelan karna berada di posisi belakang , malam itu diisikan teriakan teriakan dan ketawa oleh anak anak , tidak lupa suara kentut laskar perantau , kita samapi diujung jalur yang jalannya sudah mulai legaan dan luas kita masih terus berjalan dan terhenti lagi oleh potongan jalur yang dikarnakan adanya aliran sungai , -_____- saya takut air beroooo mana aliran sungai itu deras sekali , deni melewatinya deluan , syarif lewat , dan giliran saya , yak dengan langkah tidak pasti saya memilih milih batunya dan saya tersangkut di tengah karna bingung mau nginjak apalagi , dan akhirnya deni pun mengulurkan tangan , ga lama saya nyaut “den mending kau pegang batu daripada kau yang jatuh ” deni pun mendengarkan saran , hup saya pun lewat dengan selamat , lanjut ogi lanjut fajar , kita melanjutkan perjalanan no break bisa kemaleman , jalanan pun mulai menanjak lagi ga ada bonus bro , dapat landai satu belokan nanjak lagi dapat landai lagi nanjak lagi .

akhirnya pun kaki saya kelelahan , dengan salah kostum dari awal yang memakai jeans untuk naik gunung saya pun menerima konsekuesinya , kaki saya kelelehan dan ga lama kaki saya keram , sembuh yang kanan yang kiri kram lagi hahahahahhahaah anak anak sampai ngeledekin saya , yang karna sudah berdiri malah jatuh lagi -_____-, dengan stamina yang udah kewalahan kita melanjutkan perjalanan , jauh , jauh , jauh . yap kita kesasar , kita melewati poin penting ke pondok salada, dan saya bingung anak anak bingung , dengan bodohnya saya mengecek peta digital yang ternyata sama saja membingungkan , disana kita jalan terus ada 2 jam kita berjalan dengan keadaan saya udah ngos ngosan . jam sudah menunjukkan tengah malam kita dibingungkan lagi dengan sura dentunga dentungan ah sudahlah makin malam makin aneh saja , setelah terdengar suara suara aneh kita dikejutkan kita sudah sampai di kebun teh yap dan ga ada jalur turun , pilihannya itu naik atau berdiam diri , kami pun beristirahat di kebun teh itu dengan berbagai ancaman yang akan terjadi .

saya bingung semua bingung , saya lapar anak anak juga masih bingung ahh gimana ini nasib kami , diaman suara dentungan semakin besar mendekat

To Be Continued………………………………

Papandayan : Laskar perantau

kembali lagi disini dengan saya manusia tidak tampan tidak juga jelek -.- , episode kali ini saya membahas perjalanan ketika ke papandayan , sekitar 3- 4 bulan yang lalu .

disana kita memulai dari kota bandung tempat saya menetap dan mencuri ilmu , berawal dari ide anak anak kontrakan yang gabut menunggu jadwal masuk kuliah maka 3 hari sebelum kuliah kita memutuskan ke papandayan. berawal pada hari jumat kita menyiapkan segalanya , mulai dari belanja makanan rokok dan kebutuhan pribadi masing masing , start setelah jumatan kita berangkat dengan kuda besi masing masing , dengan modal pengetahuan dan peta seadanya kita menuju garut. perjalanan menuju garut terasa lama , panas , macet , kesasar dan lain lain .

skip perjalanan kita memasuk pintu gerbang gunung papandayan , ternyata setelah pintu gerbang perjalanan masih jau menanjak ditambah dengan motor yang belum pada di servis kita pun mogok mogokan , di pertengahan jalan mio denny cagur  kewalahan dari sini pun petualangan dimulai , ditiap tikungan denny dan fajar pasti turun untuk mendorong mionya , nah dari situ pun syarif ngebantu ngedoorong motornya tetap saja pada kewalahan yang disebabkan jalan menanjak dan rusak dimana mana , setelah perjuangan yang berat kita sampai di shelter pendaftaran , disana kita duduk sebentar dan memesan kopi , yang selang 5 menit itu kopi langsung dingin dan beku . setelah kegiatan santai kita masuk ke dalam warung yang sudah dapat restu dari sang empunya untuk menghangatkan diri. disana kita bertanya tanya informasi dan menentukan berangkat jam berapa . yap keputusan diambil dengan hasil kita berangkat malam itu juga , saya dan deni pun langsung menuju pos pendaftaran , disana kita mendaftar dan meminta izin berangkat malam , dan kendala pertama pun ditemukan , disitu kita tidak diizinkan naik diatas jam lima sore karna aktifitas belerang yang meningkat menjadi bahaya diatas jam lima.

IMG_0075

narsis dulu boleh dong -__-

IMG_0076

masih aja narsis sedangkan deni kesusahan dibawah -_-

setelah itu kita pun merundingkannya lagi di gubuk kecil , saya bingung , fajar bingung , denny diam , ogi mainin kucing , syarif bicara ama kucing -____- . dan dari rapat sebentar kami pun memaksakan kehendak , harus jalan malam ini, ga lama 5 menit kita repacking , semua siap kita jalan , dengan langkah pasti kita melewati pos pendaftaran , ketika saya meminta izin

pak punten saya jalan sekarang ngejar waktu , saya

oh silahkan dek tapi kalo ada apa apa saya ga tanggung jawab ya , bapak penjaga pos

*glek , oke pak saya pamit ya doain selamat

dan setelah pamit , hati agak tenang walaupun kalo terjadi apa apa si bapaknya lepas tangan , nah jalan jalan kita memasuki gerbang gununug selang jalan beberapa menit saya teriak ke anak anak

woii…..

To Be Continued……………………………